Minggu, 15 September 2013

Sejenak aku bisa tenang. Lalu kau mau tau apa yang terjadi? Aku pun sedikit letih untuk bertahan.
 Tapi toh ini pilihanku. Terkadang di dalam setiap keputusan terselip penyesalan yang teramat mendalam. Asal nggak terlalu dipikirin, semua akan berjalan baik-baik saja.

17 to 18 yo

it's a long time i'm not writting on this board.

Well, tulisan pertamaku diposting hampir dua tahun yang lalu. Bukan, bukan aku nggak suka nulis atau apapun. Tapi hal yang teramat pedih terjadi saat itu. Sedikit lebay emang, tapi itu emang bener buat orang yang bisanya cuma berkicau di dunia maya.

Tulisan itu dibuat saat aku masih kelas 2 SMA. Usia yang menurutku sudah cukup dewasa saat itu, tapi tidak untuk sekarang. Ya, aku menyadari bahwa pertambahan umur menyebabkan bertambahnya kedewasaan. Sekarang? Benar sekali, aku telah menduduki bangku Perguruan Tinggi. Hal yang selalu bisa menjadi dambaan setiap siswa SMA.

SMA mungkin memang banyak peraturan, makanya aku berani bilang kalo Mahasiswa adalah dambaan setiap siswa, terutama SMA. Eits, tunggu dulu...semudah itukah menjadi mahasiswa? Kalo punya fulus banyak mungkin iya, bisa jadi, di swasta ternama tapi. Kalau mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri? Tentu saja banyak hal yang harus diperjuangkan untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Oke, sekarang aku mau cerita aja tentang perjuanganku untuk bisa menjadi Mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri.

Hal pertama yang kukejar saat itu adalah ITS. Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang bertempatkan di Surabaya. Kenapa ITS? Kenapa nggak ITB atau UI? Aku cuma mau orang-orang membuka matanya bahwa di bagian timur Jawa ada Institut yang kualitasnya lebih baik, cuma ya itu, kalah nama. Aku mendambakan ITS semenjak aku duduk di kelas 1 SMA. Kemauanku sangat keras, dan keras sampe nggak ada yang bisa mengubah pilihanku itu.

Kemauanku makin keras saat aku sudah menginjak bangku kelas 3 SMA. Semua orang tau kalo ada yang namanya jalur Undangan, atau di jamanku namanya SNMPTN, jaman dulu namanya PMDK. Nggak putus asa aku ngejar nilai dan mempertahankan grafik nilaiku biar nggak turun, walaupun nggak naik juga. Aku berusaha untuk tetap konstan. Katanya sih yang keterima undangan nilainya yang begitu.

Kata orang (lagi), kita harus yakin dengan apa yang kita pilih. Waktu itu pilihanku SNMPTN adalah 1. ITS (Teknik Lingkungan sama Perencanaan Wilayah dan Kota) 2. IPB (Teknik Sipil dan Lingkungan sama Teknologi Indsutri Pertanian)
Waktu itu sempet galau mau ambil Universitas Brawijaya atau ITS. IPB mah formalitas aja soalnya harus ada pilihan di provinsinya, dan aku asal aja ambil IPB.hehehee
Setelah sharing dan minta pendapat sana-sini, akhirnya aku memutuskan pilihanku yang awal.
Kan kita harus yakin, dan AKU YAKIN.

Sebelum pengumuman SNMPTN, SBMPTN atau jalur tulis pendaftarannya udah dibuka. Aku belum daftar karena aku yakin aku dapet SNMPTN.

Dan pada tanggal 27 Mei 2013 pukul 16.00, aku pergi ke warnet buat liat pengumuman. Dengan hati yang berdebar dan diiringi doa, aku buka website pengumuman. Sebelumnya, aku buka twitter. dan teman-temanku udah menselebrasikan keberhasilannya di SNMPTN.
Setelah aku liat pengumumannya ternyataaaaa......

Maaf, Anda belum berhasil Lolos SNMPTN

Dan kemudian kekecewaan menyelimutiku. Di warnet aku sms mama : "Ma, maaf ya aku nggak lolos. Nggak apa2 kan?"
Seketika mama bales : "Iya gakpapa" tok. Tanpa titik dan koma.
Huft, aku udah tau apa yang akan terjadi.

Sampe rumah, kekecewaan mama udah keliatan dari caranya natap dan ngomong sama aku. Ya, aku merasa jadi anak yang paling durhaka saat itu, Bikin mama sakit dan kecewa. Selanjutnya aku nangis, Aku nangis bukan karena aku nggak keterima, tapi karena aku yang nggak tega ngeliat kekecewaan mama yang sangat dalam.

Aku sempat nyesel, kenapa waktu  itu aku nggak milih Brawijaya aja, soalnya temen-temenku banyak banget yang keterima SNMPTN di Brwijaya. Tapi toh ini pilihan, Terkadang terselip penyesalan dalam setiap keputusan, Tapi aku selalu yakin, Allah Maha Baik. Aku tau kenapa Allah memilihkan SNMPTN bukan sebagai jalanku. Karena Allah tau, aku mampu menjalani dengan baik SBMPTN nanti. Dan aku pasti keterima. Pasti

Aku sempet mau ngubah pilihanku. Tapi aku selalu berpikiran bahwa mimpi-mimpi yang dulu pernah dirajut, suatu saat pasti akan jadi, nggak akan berhenti di tengah jalan, nggak akan jadi pintalan-pintalan benang yang nggak berarti apa-apa. Suatu saat, Pasti. dan aku Yakin.
Aku terus berjuang. Belajar biar bisa jadiin mimpi itu. Moody? Pasti. Tapi mood pasti akan kalah sama mimpi yang kuat dan tekad yang teguh.

H-5 SBMPTN mood aku turun. Aku males buat belajar, Bosen rasanya cuma itu2 aja yang dipelajari. Ngerasa sok pinter. walaupun aku nggak tau gimana pesaing-pesaingku.

SBMPTN pun dimulai. 18-19 Juni 2013. Hari yang menegangkan. Banget. Dan aku nggak tau, sumpah serapah menggelayuti mulutku saat itu. SOALNYA SUSAH BANGET, BEDA BANGET SAMA TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA. Entah, aku tau Allah murka sama aku. Mungkin.

Aku lantas nggak yakin dengan hasilnya. Sambil nunggu pengumuman, semua test mandiri aku cobain. Bodo amatlah aku udah bosen dengan belajar, semua aku ikutin atas dasar iseng belaka, Sedangkan mandirinya ITS kan mahal bangettt-___-

Hari yang ditunggu pun tiba. Pengumuman SBMPTN. 8 Juli 2013 (kalo gaksalah, aku agak lupa)
Sore. 17.00. Papa yang ngeliat. Aku cuma bagian smsin nomer pendaftaran aku.
Gak lama papa telpon.

papa: alhamdulillah mbak keterima
aku: wah alhamdulillah, yang dimana pah?
papa: ITS mbak...
aku: ITS yang mana pah? 
papa: ya ITS....ehh ini kok tiba2 ada tulisan nomor yang anda masukkan salah, eh bentar mbak bentarr...

Telpon mati. Aku yang tadinya seneng jadi deg2an lagi. Aku memutuskan buat pergi kerumah temenku yang punya internet.

Dan tulisan yang keluar adalah

Selamat, Anda diterima di Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Kurang lebih gitu lah. aku lupa kata-kata detailnya, Nggak aku capture waktu itu sih-___--
Seneng sih, tapi sedih, kenapa nggak Teknik Lingkungannya. Huft gakpapa deh, ini takdirku, mungkin. Alhamdulillah.

Udah keterima masih aja berkecamuk. Udahlah yg ini nggak usah dibahas, menimbulkan kontroversi,heheheee

Dan menjadi mahasiswa baru PWK ITS 2013 adalah bukan langkah terakhir. Bahkan ini baru langkah awal buat jadi orang sukses. Masih perlu banyak lagi usaha dan doa biar jadi bener-bener sukses.
Alangkah senangnya setelah tau temen-temen  PWK ITS atau ITK bikin nggak mau pulang. Hummmm alhamdulillah...alhamdulillah,,,alhamdulillah....