Jumat, 14 November 2014

Hari Tata Ruang 2014

#latepost

Pukul 5 pagi biasanya aku masih terbutakan oleh pagi. Namun tidak untuk hari ini. Aku dengan bersemangat bergegas menuju sebuah tempat di mana aku dan kawan-kawan lain berkumpul, kawan-kawan yang peduli dengan nasib kota-kota di seluruh dunia, terutama di Indonesia (baca: keluarga Himpunan Mahasiswa Planologi ITS). Mata yang masih terkantuk-kantuk kucoba lawan dengan niat tulusku.

Ada apa dengan hari ini?

Hari ini kami akan memperingati hari besar yang jatuh di hari kemarin.

Ada apa dengan hari kemarin?

8 November 2014
Hari Tata Ruang Nasional.

Untuk apa diperingati?

Sesungguhnya, tata ruang tidak hanya dilakukan oleh pihak eksekutif saja, namun keseluruhan rakyat Indonesia juga dapat berpartisipasi.

Bagaimana caranya?

Dengan peduli dan menjaga lingkungan di sekitarnya. Dengan mendukung program pemerintah yang memiliki tujuan baik mempercantik dan memperindah kota.

Belum tau yaaaa?

Hm, makanya kami--aku dan teman-teman--melakukan sebuah gerakan Aksi di Hari Tata Ruang, yaitu sebuah gerakan yang memperkenalkan Tata Ruang dan Hari Tata Ruang kepada orang banyak.


Pawai Kami
Setelah aku dan teman-teman berkumpul di sebuah lokasi, kami bersama-sama meuju lokasi untuk melakukan aksi, yakni di Taman Bungkul Surabaya yang pada pagi itu sedang ada kegiatan Car Free Day. Tidak hanya aku dan teman-teman, anak-anak jalanan yang berada di bawah naungan Save Street Child Surabaya--yang selanjutnya disebut SSCS--pun juga turut memeriahkan. Ini sebagai rangsangan kepada masyarakat bahwa adik-adik yang notabene masih duduk di bangku SD saja sudah mau peduli memikirkan nasib kotanya.

Penggalangan Tanda Tangan
Acara dimulai dengan melakukan pawai dengan menyanyikan yel-yel serta membawa spanduk dan banner yang memperkenalkan Hari Tata Ruang. Selain itu juga ada peraga yang membawa hasil karya dari teman-teman Instameet, yakni karya fotografi sudut Kota Surabaya, juga ada pameran gambar kota impian dari adik-adik SSCS. Acara dilanjutkan dengan pemberian informasi kepada  penikmat Car Free Day hari itu dan menggalang tanda tangan sebagai bukti bahwa orang tersebut telah mengetahui dan mendukung jalannya Tata Ruang di Indonesia, khususnya Kota Surabaya.

Di tengah penggalangan tanda tangan tiba-tiba ada komunitas anak-anak yang menawarkan dirinya untuk mengiringi yel-yel kami dengan barang bekas dan egrang. Lagu dinyanyikan dengan semangat dan meriah. Salah satu dari mereka juga membacakan puisinya yang berjudul "Kota Impian".

Pengiring dengan Barang Bekas dan Egrang
Dari penggalangan tanda tangan dan pengumpulan aspirasi masyarakat, rata-rata penduduk Kota Surabaya mengharapkan Kota Surabaya ke depannya memiliki jaringan dan sistem transportasi yang baik, sehingga tidak lagi muncul fenomena macet di Surabaya. Harapan lainnya adalah Kota Surabaya memiliki vegetasi yang lebih banyak lagi sehingga tercipta kesan asri bagi Kota Surabaya. Harapan terakhir adalah semoga Kota Surabaya bisa menjadi kota terbaik di dunia Internasional!
Foto Bersama
Acara ditutup dengan pembagian souvenir kepada adik-adik SSCS dan sarapan pagi. Tak lupa kami mengabadikan momen seru ini dengan kamera-kamera pribadi kami. Kami pulang dengan rasa bangga dan puas karena bisa memberikan manfaat kepada orang banyak tentang pentingnya penataan ruang.

Semoga apa yang menjadi harapan orang-orang banyak di kota ini terwujud dengan adanya Penataan Ruang yang baik. AAMIIN!
 

Sabtu, 01 November 2014

Lingkungan Hidup (Kerusakan Alam)

Kau yang
Bermandikan Harta
Berkawankan kemewahan
dari mana kau dapatkan semuanya?

Dari pohon yang kau tebang?
Dari hewan yang kau bunuh?
Dari tanah yang kau tandus?
Dari air yang kian kering?
Dari sungai yang kian kerontang?
Dari hutan yang engkau jadikan kebakaran?
Dari asap tebal pohon yang dibakar?

Apakah kau tak ingat?
Masih ada anak cucu kita

yang mengharap udara segar
Mengharap kesejukan alam
Mengharap keindahan dunia
Mengharap hijaunya daun
Mengharap rindangnya pepohonan

Tidakkah kau sadar?
Ada banyak nyawa yang kau ambil
Ada banyak harapan yang kau renggut

Wahai para perusak alam!

Ingatlah pada hukum alam

Kita butuh alam yang indah
Kita butuh alam yang sejuk
Kita hidup dalam alam
dan kita bergantung pada alam

Jagalah alam,
Seperti kau menjaga rumahmu sendiri

Karena alam kita
adalah
Alam anak cucu kita

by. Musa, 12 tahun. Salah satu anggota komunitas Save Street Child Surabaya di acara HMPL Mengajar part II.