Selasa, 26 April 2016

Negeri Sakura

Weheeee....janjinya doang lu mah, Nas, katanya mau nulis lagi hm.

Oke ini nulis lagi.

Siap?


Dua Puluh Enam April Dua Ribu Enam Belas. Tandanya, sudah dua puluh enam hari saya berada di Negeri antah berantah ini. Negara yang terkenal dengan sakuranya, memang sengaja kubilang antah berantah, because everything is new here. Dari kampusnya, makanannya, dosennya, bahasanya, tempat tinggalnya, temen-temennya, dan waktu dua puluh enam hari belum cukup buat menyingkirkan homesick-ku.

Kangen. Banget. Sama semuanya.

Tapi aku selalu ingat mau apa aku di sini, mau jadi apa setelah ini ada di tanganku. Nggak mau lah perjalanan yang menyita banyak waktu, menguras banyak tenaga dan menghabiskan banyak materi ini terbuang sia-sia. Yaps, banyak yang ingin aku pelajari dari Negeri Sakura ini. Aku ingin membuktikan yang katanya......katanya......dan katanya.

Kalo orang-orang nanya, "Mbak, ngapain di Jepang? Pertukaran Pelajar, ya?" lalu pertanyaan itu kujawab iya, maka lanjutannya adalah "Wih, pinter, dong?" Lalu kubalas dengan cengiranku yang asam. Kalau dibilang pinter banget sih nggak juga. Bahkan kalo aku perhatikan, aku hanya anak-anak biasa di kampus. Aktivis yang gak aktif-aktif banget, akademik juga biasa aja. Bahasa Inggris, aku bahkan takut buat nulis artikel ini pake bahasa Inggris. Aku cuma salah satu orang yang beruntung yang mengambil kesempatan yang ada, dan mau terus belajar dengan tekanan kebodohanku ini. Udah, itu aja. Ya, masing-masing orang punya tujuan hidup masing-masing kan, dan aku yakin kok mereka yang nggak terekspos prestasinya, bukan berarti orang yang nggak berprestasi, kan?

Hm, ini postingan random banget gara-gara habis baca blognya seniorku wahahaha

Udah ya,

Salam Rindu dari Negeri Sakura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar