Kamis, 28 April 2016

Apa Kabar, Sayang?

Apa kabar, Sayang?

Aku masih bertanya-tanya dalam benakku

Mengapa semakin lama

Aku tidak lagi mengenal dirimu

Semakin lama semakin jauh

Apakah.....

Kita memang ditakdirkan untuk semakin menjauh

Lalu terpisah?

Apakah kamu ingin, Sayang?



Apa kabar, Sayang?

Apakah kamu 

Masih ingin mendengar kicauanku?

Yang dulu selalu kamu minta, kamu tunggu

Apakah kicauanku semakin keras

Sehingga merusak gendang telingamu?

Menyimpan kerinduan terlalu lama itu

Tidak enak, sayang

Aku bahkan tidak tahu apakah kamu

Masih ingin dirindukan

Apalagi merindukan

Sayang,

Izinkan aku kembali menatap matamu

Dan memanggilmu

Sayang

Nggak jelas, Pek. Apa-apaan ini. wahahaahaaaa ternyata aku masih bisa bermelankoli. Halah, aku juga ga pernah bagus membuat syair-syair melankoli seperti pujangga di Official Account Line, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar