Kamis, 03 April 2014

Fenomena Alay

Selfie dengan kamera tepat di atas kepala, pipi digembungkan, bibir dimanyunkan, telunjuk diletakkan di depan bibir. Cekrekkkk...... Lalu hasil foto seperti ini menjamur di sosial media.

Lalu kamu cuma bisa senyum-senyum.

Cengar-cengir.

Iya, kan? Karena kamu teringat masa lalumu.

Kuakui, aku juga pernah menjadi alayers seperti itu. Kusadari sekarang, bahwa fenomena alay adalah proses pendewasaan diri. Sepakat, teman-teman? Karena sebagian besar pelaku alay adalah remaja yang baru masuk SMP.

Ya, walaupun aku nggak tau sih SMP jaman sekarang itu kayak SMP jaman dulu atau enggak. Karena di setiap masa dan setiap daerah kasusnya berbeda. Anak yang usianya udah 17 tahun ke atas aja masih ada, kok. Semua kembali lagi ke lingkungannya.

Menurutku, pencerdasan tentang kata dan kalimat baku juga penting kayaknya. Biar minimal kalau sms, walaupun disingkat tapi masih bisa dipahami. Biar kalau ada tugas karya tulis nggak bingung lagi cara nulis yang benar itu kayak gimana. Minimal dapat dipahami.
Padahal tulisan-tulisanku di blog ngaco semua, nggak berdasarkan kaidah yang ditetapkan. Ah, bodo amat, yang penting masih bisa dipahami.

Jadi latar belakang aku mengangkat tema ini buat di-post di blog adalah karya tulisku di facebook pada sekitar tahun 2008-2009. Jaman SMP, jaman-jamannya peralihan dari friendster ke facebook. Andai aku buka friendster, pasti aku ngakak nggak ketulungan.wkwkw

Setelah menemukan puisi yang dalem banget yang udah ku-post sebelum ini, aku menemukan note-noteku yang lain. Beberapa berisi puisi karya anak jaman SMP (padahal aku sendiri yang buat), beberapa kutipan syair dari penyair terkenal, beberapa sisanya adalah note curhat.

Iya curhat.

Tentang apa aja.

Okelah kalau tulisannya oke. Okelah kalau makna yang terkandung di dalamnya keren. Ini enggak. Sama sekali.
Kalau penasaran buka link ini aja. Aku nggak kuat ngetiknya. :")

Well, sebenernya ketika aku nulis note-note tersebut saat itu aku nggak kepikiran apa-apa. Yang penting aku bisa memuaskan hasratku buat nulis. Saat itu aku menilai diriku tidak alay sama sekali. Bahkan aku pernah jauh lebih alay lagi sekitar tahun 2007/2008. Saat jamannya friendster. Saat tulisan masih sEpErTi iNi. dan menurutku saat itu, itu KEREN.

Aku bahkan nggak tau, mungkin beberapa tahun lagi ketika aku membaca postingan kali ini aku men-cap diriku alay saat ini.

Jadi alay itu apa? Tafsirkan saja sendiri. Aku bahkan nggak tau aku alay atau enggak. Aku membuka aibku sendiri di sini. Hm, menurutku ini bukan aib, ding, ini adalah bagian dari masa laluku. Menurutku, semua itu indah pada saat itu.

Aku pun baru sadar, kalau tulisan ini ternyata sangat random. Mengapa aku harus mengangkat tema alay pada postingan kali ini, dan menceritakan masa laluku? :""D aku juga nggak ngerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar